Siapa Dia?

Bukan masalah siapa dia, tapi siapa kamu yang kelak akan menjemputnya.

Sebagai seorang jomblo yang sedang berusaha untuk memerdekakan diri, pasti  ia akan berusaha dengan getolnya untuk melahap banyak banyak buku tentang kejombloan, tips mencintai dan segala hal tentang pernikahan. Ditambah lagi dengan sekedar membayangkan pelaminan bisa membuat sakau khayalan tak karuan.

Maka ditengah petualangannya, pemuda ini menemukan quotes indah itu. yang  bukan hanya membuat terkagum kagum, tetapi juga lebih bisa mengintropeksi diri. Sehingga Kembali fokus menimba ilmu, meniti kariri, memberi kontribusi dan karya terbaik sambil terus merajut anyaman Tawakkal kepada Allah yang kelak ia akan berjalan beralaskannya.

Mengenai identitas mawar itu, bagaimana kemerahan kelopak dan keeleganannya, atau apakah itu mawar yang ada di kota sebelah atau yang ada di halaman rumah atau yang ada di kebun jambu Jamaika, itu tidaklah penting.

Yang terpenting itu bagaimana kesiapan diri. Bagaimana diri siap menjadi orang yang pantas menjadi pecinta sejati, yang dengan seluruh batu bata kepribadiannya ia siap bertanggung jawab, menerima apa adanya, berbagi rasa, menyatukan visi dan menjalani semuanya dengan bersama sama.

Ia pun bergumam dalam hati, tidak mengapa tidak Bersama dia, yang terpenting karena Dia.

Sehingga orang dengan keyakinan ini, hal yang menjadi fokusnya adalah pengembangan diri, pengukuhan visi dan pengoptimalan tawakkal kepada ilahi Rabbi. Maka berubahlah do’a sang jones dari “Ya Allah kalau memang dia bukan jodohku, maka jodohkanlah aku dengan orang yang seperti dia, akhlaknya kaya dia, fisiknya kaya dia. Biar ga susah, udah dia aja ya Allah”. Do’a ngenes yang setengah maksa dan terkesan mendahului takdri Allah, akan berubah menjadi do’a dengan penuh ketawakkalan dan bersenada dengan Sebuah Quotes dari seseorang teman “tak perlu berdo’a yang spesifik, cukup berdo’alah yang terbaik.” Memang benar adanya, hanya saja itu hanya sebatas omong kosong belaka apabila belum terbukti dalam realita.

Terbaik itu berarti memilih dengan pilihan yang sudah dianjurkan Rasulullah -shalallahu'alaihiwasallam- kemudian mengombinasikannya dengan kecondongan visi dan diri, selanjutnya ketika sudah dirasa siap, matang dan hati ini mantap. Gasss. Tawakkalkan yang terbaik itu dan eksekusi. Tentukan mawar yang diazzamkan dalam hati dengan penuh kejujuran, tempuh dengan jalan yang dihalalkan, ketika telah didapatkan sesuai mantapkan pilihan dengan penuh kejujuran padaNya. insyaAllah diujung sana kau akan mendapatkan mawar impian itu.


 


Komentar