Mawar Merahku
Sudah sejak lama keinginan hati untuk memetik
mawar merah pilihan. Tapi Langkah kaki terhenti karena cita-cita besar yang
coba untuk diraih. Menjadi sang pencerah pembawa lentera ilmu yang menyingkap
gulita nestapa umat ini. Akan tetapi takdir berkata lain, Langkah ini Kembali
terhenti dan diarahkan kepada sesuatu yang jauh lebih hebat dan menantang diri.
Bukan sekedar menjadi, tapi menjadikan dan mencetak para ulama umat itu di
bawah naungan tangan sendiri.
Dan kini tapak langkah itu telah sampai pada
pintu gerbang yang akan semakin menguatkan cita yang dibawa itu. gerbang
kesiapan untuk menambah tenaga, asa, memantapkan langkah, menyempurnakan iman.
hingga cita yang mungkin terlihat sulit dan langka, menjadi semakin jelas di
hadapan mata.
Marah merah itu adalah dia yang pigmen merah
kentalnya sangat kentara melambangkan keimanan dalam hati yang telah lama
mengakar yang kuatnya terpancar dari harum semerbak yang menjadikan pemetiknya
semakin tersipu, serta semakin tersempurnakan aroma perangainya olehnya. Dialah
Wanita shalehah dengan segala iman dan akhlak dalam diri.
Mawar merah itu memiliki duri-duri yang
mengalung indah, serta akar yang kokoh sehingga siap menerima terpaan angin
membadai di tepi tebing kehidupan itu. Ya, itu pertanda ia telah siap dengan
visi untuk mengarungi perjuangan di alam dunia. Siap berjuang dalam lingkup
individu sebagai sang pendidik shalahuddin sang legenda, siap membersamai
perjuangan sebagai penyokong kontribusi terbaik untuk ummat dalam sisi pendidikan.
Sang pemetik ini setelah semua perjuangan dalam
menyiapkan pemetikan terbaik di tepi tebing itu, bukan untuk setelahnya ia kembali
ke dataran untuk menikmati kehidupan dengan santai. Tapi setelah ia memetiknya,
ia akan membawanya bersama menyusuri tebing lainnya yang penuh aral dan rintang
menghadang.
Sang pemetik dengan penuh kelemahan dan
keterbatasan diri menempuh perjalanan nan panjang yang digenapi oleh sang mawar
merah itu.
Komentar
Posting Komentar