Bismillah, kulangkahkan kaki ini

Mungkin ini adalah masa masa paling krusial dan menggetarkan setiap sejoli yang baru mau memulai memantapkan hati dan berkonsekuensi atas komitmen yang akan ia pilih.

Tak karuan, mungkin itu yang paling kentara dirasakan.

Pertempuran medan akal pikiran; tujuan mulia, cita dan syahwat manusia yang saling tarik menarik masing-masing mencoba mengukuhkan eksistensi dirinya sendiri.

Ini adalah saat-saat pertama yang benar-benar membuktikan akan teori yang semenjak dahulu telah diselami. Memilih sang pemilik agama yang baik, menyelisihi nafsu, yang diluruskan oleh pengalaman para sensei dalam bidang perkeluargaan. Di kubu yang lain terdapat nafsu yang menginginkan segala hal duniawi. Semuanya beradu menantikan kecondongan ke salah satu pihak yang akan berakhir pada ketenangan. Itu mungkin akhir dari pilihan yang nanti akan diputuskan.

Bingung maju melangkah, ragu menarik Kembali. Sungguh getaran persendian kaki, gema dalam rongga dada ini hanya satu obatnya. Kepasrahan, Tawakkal dan kembali pada niat awal. Maka insyaAllah semua akan Allah mudahkan.

Pasrah bahwa semua Kembali padaNya. Ia yang Maha Mengetahui seluruh lika, seluk dan usul makhluk misterius yang kelak akan menjadi tempat curahan hati terdekat. Pasrah bahwa mahligai perjalanan kehidupan kedepannya semua di bawah pengetahuan Sang Pemilik hakikat dan ia yang Maha Hakim atas semua keputusan takdirnya.

Tawakal, atas usaha maksimal yang telah ditempuh dengan penuh harap bahwa hasil terbaiklah yang akan dipersembahkan kepada diri ini. Penuh rasa percaya akan akhir yang baik bilamana telah menempuh jalan jalannya, mengutamakan akhiratNya dan menjadikan ridhonya sebagai capaian akhir nanti.

Kembali pada niat awal bahwa ikatan yang akan terjalin ini hanyalah wasilah dalam beribadah kepadaNya. Tak lain, dan tak lebih. Maka usahakan berikan ibadah terbaik, semirip mungkin dengan apa yang diminta dan dicontohkan oleh baginda.

Niat ibadah dalam mengilangkan belenggu syahwat yang semakin menjadi. Ibadah dalam niat yang tak akan ada akhir dan henti. Ibadah dalam bersama disini hingga di surga nanti. Ibadah dalam menyiapkan generasi terbaik. Ibadah dengan saling menggenggam kedua tangan dalam memberikan sedikit arti dan kontribusi untuk umat ini.

“Bismillah, ku langkahkan kaki ini.”

 


Komentar